Chicago - Hembusan udara sedingin Kutub Utara mencekam bagian tengah
Amerika Serikat pada Senin, dengan suhu terdingin dalam dua dekade yang
menyebabkan empat kematian, memaksa penutupan bisnis dan sekolah, serta
membatalkan ribuan penerbangan.
Rumah singgah bagi tuna wisma
membludak akibat cuaca dingin yang digambarkan beberapa ahli meteorologi
sebagai "polar vortex" atau pusaran kutub.
Temperatur berkiar
antara 11 sampai 22 derajat Celsius di bawah rata-rata di Montana,
Dakota Utara dan Selatan, Minnesota, Iowa, Wisconsin, Michigan dan
Nebraska menurut lembaga layanan informasi cuaca nasional (National
Weather Service) yang dikutip kantor berita Reuters.
Brimson,
Minnesota, lebih dingin lagi. Di sana merkuri pada pengukur suhu melorot
turun ke minus 40 derajat Celsius, lebih rendah daripada Arctic Bay,
Kanada, yang suhunya minus 35 derajat Celcius.
Udara dingin
Amerika Serikat bahkan mengalahkan dinginnya cuaca di Almaty,
Kazakhstan, yang minus 22 derajat Celcius, Mongolia pada minus 23
derajat Celcius dan Irkutsk di Siberia yang suhunya minus 33 derajat
Celcius.
Lebih dari separuh penerbangan di O'Hare International
Airport, Chicago, dibatalkan karena pasokan bahan bakar membeku, membuat
awak tidak bisa mengisi tangki bahan bakar pesawat. Pada petang hari
suhu Chicago minus 24 derajat Celcius.
Pusaran kutub, udara
terdingin di belahan Bumi Utara yang meliputi kawasan kutub pada musim
dingin, bergerak ke East Coast, yang suhunya diperkirakan turun pada
Selasa.
Suhu terdingin dan angin ribut diperkirakan mencapai
wilayah paling selatan seperti Brownsville, Texas, dan Florida menurut
National Weather Service.
Bagian Timur Laut menghadapi cuaca
sedang dan hujan tapi otoritas memperingatkan pada pejalan kemungkinan
akan ada jalanan berlapis es.
Gubernur New York Andrew Cuomo
menyatakan kondisi darurat dan mengumumkan bahwa bagian dari negara
bagian New York State Thruway di Western New York akan menghadapi
kondisi cuaca musim dingin ekstrim.
Setidaknya empat kematian
yang berhubungan dengan cuaca dingin dilaporkan, termasuk yang menimpa
pria berusia 48 tahun di Chicago, yang mengakami serangan jantung saat
membersihkan salju dan perempuan lanjut usia yang ditemukan dalam
keadaan meninggal dunia di luar rumahnya di Indianapolis pada Minggu.
Di
ladang-ladang minyak dari Texas dampai North Dakota dan Canada, udara
dingin mencekam menghambat lalu lintas dan operasi pengeboran.
Cuaca
dingin juga mengganggu pengapalan biji-bijian dan ternak di seluruh
kawasan sabuk pertanian, menghambat produksi daging di beberapa pabrik
pengemasan, dan berpotensi merusak tanaman gandum.
Di Cleveland,
Ohio, yang suhunya minus 19 derajat Celcius dan diperkirakan akan turun
menjadi minus 21 derajat Celcius dalam semalam, tempat-tempat singgah
tuna wisme beroperasi penuh.
Pengurus rumah singgah mulai membuka fasilitas untuk membantu lebih dari 2.000 orang yang mencari tempat hangat.
"Akan
ada juga orang yang tidak mau datang ke rumah singgah," kata Brian
Davis, pengurus Northeast Ohio Coalition for the Homeless.
Padahal menurut para ahli cekaman dingin bisa terjadi dalam hitungan menit pada suhu yang demikian rendah.
National
Weather Service mengeluarkan peringatan akan datangnya angin dingin
yang bisa membahayakan keselamatan jiwa di bagian barat dan tengah North
Dakota, dengan suhu serendah minus 51 derajat Celcius.
Sekitar
4.392 penerbangan dibatalkan dan 3.577 lainnya ditunda akibat cuaca
buruk tersebut, demikian menurut FlightAware.com, yang melacak aktivitas
penerbangan.
Dan banyak orang tidak punya kemewahan untuk tetap tinggal di rumah.
Di
bagian barat pinggiran Chicago, Geneva, Beth Anderson (38) membersihkan
sisa salju pada Minggu dari jalanan sebelum matahari terbit pada Senin
sambil memanasi truk ke tempat kerjanya di satu mal.
"Saya berharap bisa ambil cuti juga," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar